Senin, 17 Februari 2014

..Hujan Rindu

Assalamualaikum....

Sore ini siaran jam 3 sampai 8 malam.  Blogwalking kesana kemari, ehh...tiba-tiba pengen nulis.  Sayangnya ga bisa fokus nulis kalau pas lagi bercabang multitaskingnya.  So, saya memutuskan, setelah menimbang lamaaaa sekali, untuk memposting juga tulisan ini.  Ketikan fiksi yang simple sebenarnya, tapi menjadi sedikit istimewa (bagi saya) karena disertakan keberanian mempublishnya setelah sekian lama.  Enjoy it  ^__^



HUJAN RINDU (7 Juni 2013, Afternoon)

PINGLagi dimana?
(bbm nya sore itu, ketika aku baru saja mengetikan pertanyaan yang sama)
Eh, lagi dimana,kak ?...loh kok pertanyaannya sama ?? Alhamdulillah frekuensinya masih bagus :D
(Frekuensi yg kumaksud adalah kekompakan, kesamaan apa yang kami pikirkan)
Lagi mo otw

Ok kak..titi dj 

HENING….Sore mendung…dipastikan hujan akan segera ditumpahkan awan awan hitam yang tak kuasa lagi menahan berat di atas langit sana…Aku tak biasa dengan keheningan ini…Ada sesuatu di hatiku…pikiranku sedang tak di rumah melainkan tempat saat ini dia berada. jari jariku mengetik tuts smartphone lagi

Kak (hanya itu…tapi keluar dari hati)
Kenapa ?
Nda..ngecek aja…sibuk ya ? (sedikit melempar joke)
Nda…lagi duduk2 sambil liat hujan
Owh…disitu hujan ya? Disini ndak tuh…eh, hujan..tapi bukan hujan air (garing ya jokekku)
Trus hujan apa (ikon bingung )
(aku menarik nafas panjang, sejenak mempertimbangkan apa yang akan ku tullis)
Hujan rindu kwkkwkwkwkw (huffff)
Yea…I can feel it (Hah ??Ga nyangka dia akan menjawab begitu)
Iyakah ?
Yap….kerasa waktu kamu tulis “kak” (segitunya kah??huff)
(aku diam..ga bisa meulis lagi)
Kalau lagi hujan rindu,kamu ngapain? (tanyanya kemudian)
Nda ada…hanya berharap jaringan bagus biar bbman lancar (alamak…alangkah polosnya aku)
Ndak apa, kan? (masih aku)
It”s Ok (singkat sekali jawabnya, tapi bikin aku senang)
Do u feel d same ? (duh..beraninya aku menanyakan itu…tiba tiba aku takut jawabannya ga sama dengan yang ada dipikiranku…bagaimana kalau……Aku menghitung detik demi detik saat tanda “sedang menulis pesan” ia lakukan…..jantungku berdetak lebih cepat….bentar lagi bakal sesak nafas aku)
Zzzrrtttt…..(tanda getaran, karena bb aku silent)
Yea…makanya kemaren bela2in ketemuan ..meski di katain hantu..hikss
(pipiku  bisa kupastikan merona….dia juga rindu aku….loncat-loncat..heheh.  Aku jadi ingat pertemuan kurang dari semenit itu.  Tanpa banyak kata, selain haii....ini bukunya...terima kasih....pulang dulu ya)
Hehehe….mendingan hantu drpd dikatain suster ngesot….(kalimat penetralisir perasaanku yang acak adut)
Pasti tadi nulis “kak” nya pake hati kan? (duh..pertanyaanmu)
Iya (ikon blushing) (tuh kan…aku polos banget…ga ahli ngeles)
Eh, hujannya udahan nih…otw home dulu ya….(owh…jangan henti dulu plisss)
Iya,kak..titi dj (itu lagi…jawaban pasrah)
Sesaat hening, tak ada aktifitas “sedang menulis pesan”…yah, sudah kelar obrolannya, pikirku
Zzzrrrtttt……(aku terkejut)
Eh, kalau lain kali kangen /rindu, pakai kode *nerd* saja ya…biar lucu :D (surprise!!!)
:D (tuh kan lucu diaa)

Kali ini aku rela hening karena aku akan menikmati obrolan barusan sepenuh hatiku..beberapa saat kemudian, saat aku hendak menuliskan status baru untuk menggambarkan suasana ini, aku mendapati statusnya, terganti 1 menit yang lalu
Hujan *nerd*
(seketika  tak hanya senyumku, tapi hatiku juga tak kuasa  mengembang)



Sabtu, 15 Februari 2014

..SAFE HAVEN : there's no safer place in the world than right here with me




Assalamualaikum….

Malam 14 Februari lalu, sempat nonton film Safe Haven di HBO.  Kayaknya kanal TV ini memang sengaja mensetting agar di malam “kasih sayang” itu putarnya film yang genre romantis.  So, saya duduk manis sendirian di ruang tengah dengan tangan menggandeng remote TV (hiksss).


Pemeran Alex (Josh Duhamel) cukup familiar buat saya.  Kalau pernah nonton Transformers, pasti gemes kan liat Let.colonel William Lenox? Nah itu dia.  Sementara Julianne Hough yang berperan sebagai Kattie, masih asing rasanya.  But it’s OK…sejak awal nonton, feeling saya bilang film ini ga bakalan mengecewakan.

Alex dan Katty bertemu saat katty melakukan “pelarian diri” lalu terpesona dengan keindahan  kota kecil Southport tempat Alex tinggal bersama 2 anaknya dan mengelola minimarket.  Katty memutuskan untuk tinggal di kota itu, membeli sebuah rumah tua yang jauh dari rumah penduduk lainnya bahkan melamar pekerjaan di sebuah restoran.   Interaksi  lebih dalam antara Katty dan Alex diawali dengan  niat baik Alex memberikan sebuah sepeda untuk Katty.  Namun Katty meradang karena hal itu membuatnya tidak nyaman.  Untunglah  satu-satunya tetangga Katty , perempuan misterius bernama Jo, memberikan pandangan baru yang menenangkan Katty dan akhirnya menerima sepeda tersebut.  

Yah, sudah bisa ditebak kalau akhirnya Katty dan Alex saling jatuh cinta dan mulai memiliki hubungan yang istimewa.  Perlahan pula identitas Katty mulai terungkap.  Rasa penasaran akan kenapa Katty melarikan diri? Kejahatan apa yang telah dia lakukan?mulai terjawab.  Ternyata Katty adalah istri dari seorang polisi yang kejam.  Katty adalah korban KDRT yang melarikan diri dari suaminya.   Ia  menikam suaminya sendiri karena membela diri.  Suaminya yang “bermasalah”  itu, terobsesi untuk menangkap Katty dengan menjadikannya buronan.

Saya suka sekali dengan pemandangan yang ada di film yang diadaptasi dari novel karya Nicholas sparks ini.  Mungkin karena saya suka laut dan setting film ini  di pesisir.  Apalagi waktu Alex mengajak Katty  ke sebuah tempat menggunakan kano.  Wuuiihh..keren banget…


Konflik film ini terjadi ketika  suami Katty berhasil menemukan tempat Katty bersembunyi.  Adegan terbunuhnya Kevin dengan senjatanya sendiri, serta terbakarnya minimarket Alex, menjadi penutup konflik yang pelik .

Saya agak terkesima dengan ending film ini.  Mantan istri Alex yang meninggal dunia akibat kanker, ternyata telah menyiapkan beberapa surat untuk anak-anaknya, dan juga untuk wanita yang akan dicintai Alex.  Surat “To Her” itu diberikan Alex kepada Katty.  Isinya itu loh yang bikin melting.  And surprise sekali ketika dalam surat itu terselip sebuah foto mantan istri Alex yang ternyata adalah Jo. #jleb

Safe Haven bisa jadi “ga nendang” bagi sebagian orang.  Setidaknya beberapa blog yang menuliskan resensi film ini mengungkapkan hal tersebut.  Namun bagi saya Safe Haven bisa menjadi tempat teraman untuk menikmati  suatu malam meski berteman remote TV doang.  Yaahh…..saya  mau lagi duduk manis  menikmati film ini bila diputar lagi esok harinya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Selasa, 24 Desember 2013

Lost in Translation : terbiasa "telah terbiasa"

Assalamualaikum....

Beberapa hari lalu saya ketemu film di HBO, judulnya LOST IN TRANSLATION. Seingat saya sudah beberapa kali film ini ditayangkan, hanya saja belum klik sama saya jadi ya terlewatkan begitu saja. Tapi kemaren itu memang niat banget nontonnya.


Filmnya tentang Bob (Bill Murray), artis Amerika terkenal, usia separuh baya yang ke Jepang untuk pembuatan iklan. Di Hotel yang sama, Bob bertemu dengan seorang perempuan muda yang terjebak kebosanan, Charlotte (Scarlett Johanson). Sama-sama bosan, keduanya jadi dekat. Charlotte yang muda, bisa memberikan alternatif seru-seruan untuk mengusir kebosanan mereka selama di Jepang. Sementara Bob yang usianya jauh di atas Charlotte, dalam beberapa percakapan mereka mampu memberikan pemahaman hidup.

Sebenarnya film ini agak membosankan buat saya, utamanya bagian awalnya....namun interaksi Bob - Charlotte yang merangkak perlahan inilah yang justru jadi daya tarik yang menciptakan rasa penasaran akan bagaimana endingnya, karena mereka sama-sama sudah menikah. Satu yang saya suka adalah sampai film ini berakhir tidak ada adegan "aneh" seperti film western kebanyakan. Selain itu, beberapa sisi kota Jepang yang ditampilkan dalam film ini, juga semakin membuat saya berenergi untuk membangun mimpi bisa ke Jepang suatu hari nanti. (amiin) ^__^



Karena terbiasa "telah terbiasa", akhirnya jadi sedih juga saat akan berpisah. Bob telah menyelesaikan perkerjaannya di Jepang dan harus kembali ke Amerika. Sementara Charlotte harus menunggu sampai suaminya menuntaskan tugasnya sebagai Fotographer. Kehampaan nampak jelas pada keduanya saat Bob berpamitan. Bob nampak kikuk dan tidak fokus melayani permintaan klien untuk foto bersama, sementara Charlotte berupaya acuh tak acuh, meski sangat jelas kepedihannya. Saat menuju bandara, Bob mendapati sosok Charlotte di tengah keramaian, lalu berusaha mengejarnya. Tidak banyak yang dikatakan. Hanya setetes air mata di pipi Charlotte, sementara Bob membisikan sesuatu yang dijawab anggukan oleh Charlotte. Itu saja !!!


Ending seperti ini bikin saya larut dalam perpisahan mereka. Betapa "telah terbiasa" itu menunjukan kuasanya pada interaksi Bob-Charlotte. Lalu tentu saja saya penasaran (dan sibuk menebak) apa sebenarnya kalimat yang dibisikan Bob sebelum berlalu. Ending ini mengingatkan saya pada novel favorite saya : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Tere Liye). Kalimat yang hanya dibisikan itu menjadi pengikat saya dengan novel itu hingga kini. Bahkan saya pernah menanyakan pada penulisnya apa sebenarnya yang diucapkan itu, malah si Penulis juga bertanya : iya ya, kira-kira apa yang diucapkan si pengecut itu ya ?? Hadewhh....tinggallah saya penasaran tingkat dewa LOL

Saya suka film ini. ^__^


Minggu, 01 September 2013

BINAR (jokpin,2012)

Kali ini, ada puisi singkat yang indah dari Joko Pinurbo yang jadi ''korban'' postingan saya. Binar judulnya

BINAR

Ia memelihara bulan di matanya
Derita yang cantik terbenam di balik binarnya



** Modus saat tak punya bahan untuk ditulis**

Minggu, 25 Agustus 2013

RUBY SPARK : Saat Imaginasi Menggila


Apa jadinya bila apa yang kita tulis, bisa menjadi kenyataan??seru kali ya? Atau malah merepotkan??nah itulah yang terjadi pada Calvin (Paul Dano), seorang penulis novel terkenal dan sukses. Ia menulis sebuah buku yang menciptakan tokoh Ruby, seorang perempuan idamannya. Suatu hari, entah dari mana dan bagaimana ketika Calvin bangun tidur, ia mendapatkan Ruby (Zoe Kazan) dalam bentuk nyata di dalam rumahnya. Kaget pasti. Ia malah sempat berpikir telah kehilangan pikiran sehatnya. Setelah sadar bahwa Ruby ternyata bisa dilihat oleh semua orang, maka Ia pun ngeh kalau Ruby di depannya memang benar-benar Ruby seperti yang ada dalam bukunya.

Mereka melalui masa-masa yang indah, persis sama dengan isi dalam buku yang tengah dia selesaikan. Dengan kehadiran Ruby di sisinya Calvin menjadi tak ingin menulis lagi tentang Ruby karena ingin menjalani hari hari mereka dengan normal. Suatu kali Ruby ingin menikmati waktu luang bersama teman-temannya, hingga Calvin merasa diabaikan. Akhirnya Calvin melanggar janjinya sendiri. Ia mulai menulis lagi. Ia menulis: ‘’ Ruby sangat merindukan Calvin’’. Apa yang terjadi ??Ruby menjadi amat sangat lengket dengan Calvin. Ia tak mau ditinggal sedetikpun. Bahkan Calvin harus rela menyendok makanannya dengan tangan kiri karena Ruby tak lepas menggayut di tangan kananya. Atau ketika Ruby tak mau berjauhan dengan Calvin bahkan ketika ia ingin buang air kecil. Merepotkan sekali, kan??

Karena tidak tahan dengan ‘’ketergantungan’’ Ruby, akhirnya Calvin menulis lagi. ‘’Ruby menjadi sangat bahagia’’. Hasilnya adalah Ruby tertawa sepanjang hari tak henti-henti. Ia begitu bahagia bahkan tanpa sebab apapun. Calvin kembali galau. Ia lalu menulis lagi ‘’Ruby menjadi dirinya sendiri’’. Nah disinilah puncak konfliknya. Ruby benar-benar menjadi dirinya sendiri,seorang perempuan muda yang ‘’tahu dirinya’’menarik dan keras kepala. Saat mereka menghadiri sebuah pesta penulis buku, Calvin mendapatkan Ruby berada di kolam renang bersama seorang pria. Calvin murka karena merasa Ruby tak pantas melakukan hal itu di depan banyak tamu dan juga mantan pacarnya, lyla. Sementara Ruby juga merasa ia tidak salah karena Calvin tak bisa mengatur seluruh hidupnya. Dalam pertengkaran tersebut, Calvin membuktikan dihadapan Ruby bahwa ia bisa mengatur seluruh hidup Ruby, karena Ruby adalah hasil imaginasinya. Apapun yang ditulisnya, maka itulah yang dilakukan Ruby. Bahkan Ruby menjadi bisa berbahasa Perancis padahal sebelumnya ia tak bisa. Ruby menjadi apa saja yang di tulis Calvin. Ia menjentikan jari tak karuan, menggonggong seperti anjing, berguling guling, meloncat loncat, apapun itu. Calvin sangat sedih karena menyadari Ruby tidaklah sepenuhnya nyata. Ruby tetaplah imaginasinya. Akhirnya Calvin lelah, dan menuliskan : She’s Free.....

Saat bangun keesokan harinya, Ruby benar-benar tidak ada. Yang ada hanyalah sepi yang menyakitkan bagi seorang ‘’tak berteman’’ seperti Calvin. Berbagai cara dilakukan (ia dibantu oleh salah satu saudaranya), tak jua berhasil menghibur kehilangannya. Hingga akhirnya Calvin menyadari bahwa hanya satu hal yang bisa menyembuhkan dirinya, yaitu kembali MENULIS. Iapun mulai menuntaskan buku yang ditulisnya tentang Ruby. Dan Buku itu kembali sukses. Endingnya, saat berjalan ditaman bersama anjingnya, Scooty, Calvin bertemu dengan seorang gadis yang tengah membaca bukunya. Guess what ???Gadis itu persis sama dengan Ruby. And the story goes.....(senengnya kalau nonton yang happy ending kayak gini :D )

Film ini meski ringan namun tetap memberi pemahaman baik yang melahirkan semangat untuk selalu makin giat menulis (khususnya buat penulis angin-anginan seperti saya). Betapa dalam menulis kita bisa menjadi siapa saja, menghadirkan karakter apa saja, mengembangkan imaginasi segila apapun, dan seterusnya. Menulis juga bisa menjadi ''pelarian'' ragam perasaan, sekaligus menjadi alat meditasi yang positif dan gratis (kata teman saya). Saya terkesan pada kata-kata Calvin dibagian akhir film ini : ’’..mungkin ada yang berpikir ini sihir, tapi jatuh cinta adalah sihir...demikian pula halnya menulis.......’’

** bila dapat kesempatan bisa menulis seajaib Calvin, apa yang akan Anda tulis ????**

Selasa, 20 Agustus 2013

FATINistic....

Assalamualaikum...

Tahu Fatin X Factor, kan??pasti banyak yang kenal dong. Cewek berkerudung ini sedang happening banget di seantero negeri ini. Nah 18 Agustus 2013 lalu, Fatin diundang jadi pengisi acara ulang tahun salah satu SMU favorit di Kendari. Seorang bestiest yang Fatinistik,segera membeli tiket buat 2 orang. Dia dan saya. Meski kami bukan alumni dari sekolah tersebut, dan meski kami sudah emak-emak,jangan ditanya semangat untuk melihat idola kami dari dekat. Beli tiketnya dari jauh-jauh hari, menyiapkan kostum ala2 fatin juga dari jauh-jauh hari. Malu-maluin ya....*tutupmuka*

So, jadilah malam itu kami bersama dengan - kayaknya mencapai ribuan deh- alumni maupun bukan alumni memenuhi GOR tempat acaranya dihelat. Harus saya akui konsep acaranya lumayan bagus,MCnya gokil,lightingnya wah, property lengkap,and dancernya cool. Namun, kami lumayan terganggu karena kelamaaaaaaaaann menanti Fatin performe. Duduk manis mulai pukul 19.20, Fatinnya baru muncul 22.19 disaat duduk sudah tak lagi manis. Kayaknya terlalu banyak acara di daftar run down.

Heboh dong, saat si imut itu muncul ??so pasti...duduk yang tak lagi manis tadi, berubah menjadi berdiri merangsek lebih dekat ke panggung. Apalagi Fatin berkomunikasi dengan begitu apa adanya namun menggemaskan dalam balutan gaun hitam putihnya yang santun. Dibuka sama lagu Diamond dan ditutup pakai Granade...woollaaaa...tinggal panggil Ahmad dhani,Rossa,Baby romeo and Anggun ..heheheh *sayangnya Cuma 6 lagu

Selain penampilan fatin, ada lagi yang berkesan. Kami bertemu dengan Fatinistic. Ajaibnya mereka cowok-cowok muda usia. Saya lumayan terkejut saat tahu kalau Fatin ternyata tidak hanya digilai cewek-cewek atau emak emak kayak saya, tapi juga para cowok. Ajaibnya (lagi), fatinistik yang saya temukan semalam, datang dari kota lain. Makasar dan Manado. Yang bikin saya lebih ‘’hah???’’ adalah mereka ‘’mengejar’’ Fatin dalam banyak keterbatasan, utamanya soal dana. Kami bertemu saat ngantri giliran foto bareng Fatin. Perjuangan yang melelahkan karena pengantrinya buaaannnyyyaaaakkkk. Untungnya yang emak-emak bukan cuma kami. Seru deh lihat wajah-wajah sumringah dari mereka yang sudah berhasil foto bareng Fatin. Kayak ada kepuasan yang besar dan tak tertandingi. Mungkin inilah yang dimaksud teman saya dalam tulisannya cinta adalah.... Cinta dibagi menjadi tiga yaitu Amor, Philia dan Agape. Cinta seorang fans pada idolanya dimasukan ke dalam kategori Philia, yaitu cinta yang tidak bersyarat, namun tetap dibarengi oleh harapan ‘ganjaran’ tidak langsung yang akan diperoleh ketika mencintai sesuatu/seseorang.

Namanya Refhi, fatinistic dari Makasar. Si pemilik rambut kriting ini berburu Fatin dari Makasar dengan modal nekat. Dia hanya punya uang untuk perjalanan Makasar-Kendari saja. Bahkan untuk beli tiket masuk ke acara Fatin saja dia tidak punya. Refhi terpaksa menikmati idolanya dari belakang panggung saja. Balik ke Makasar nanti gimana?menurut mahasiswa Univ. 45 Makasar ini, dia mau tinggal di Kendari selama sebulan, biar bisa nyari duit pulang. Gila ya?? Untungnya dia punya teman yang bisa kasih kerjaan jaga toko selama sebulan saja. Hebatnya si kriwil ini, sama sekali saya tidak mendapatkan wajah lelah ataupun keluhan darinya, selama saya interogasi dia senyum terus, bisa jadi karena kesenangan bisa foto bareng Fatin dihotel setelah performe.

Ada lagi Junaidi Maliki. Pecinta Fatin dari Manado. Jauh-jauh hari sebelum ke Kendari status FBnya sudah bergema tentang Fatin. Jun juga ga punya modal banyak, selain kecintaan pada Fatin yang dibuktikan dengan laptop yang digendong kesana kemari dan isinya Fatin Melulu....mulai masa-masa audisi sampai momen kemenangan Fatin sudah dikhatamkan sama dia. Ngakunya, dia nangis waktu Fatin lupa lirik...hehhe...Kalau ada kuis soal Fatin, saya jamin Jun bakal juara. Dengan penuh semangat Jun berkisah tentang Fatin yang ‘’spesial’’ buka kaca mobil untuk bersalaman dengannya. Matanya juga penuh binar setelah foto bareng idolanya. Aihh...aaiiihhh.....

Lain lagi dengan Antonius. Cowok kalem ini baru bener-bener jatuh cinta sama Fatin setelah dengar single ‘’Aku Memilih Setia’’. Uhuuuyy....kayaknya ada special story sama lagu itu ya, Anton ?? hohohoho

Meski kami beda usia jauh (emak-emak sama ABG), namun kami benar-benar bisa ‘nyambung’ satu sama lain. Sebuah pertemuan yang melahirkan renungan betapa impian yang kuat akan menjadi nyata menembus segala keterbatasan, apapun itu. Adik-adikku ini sudah membayar harga bagi impian mereka (menempuh perjalanan jauh,berlapar-lapar, nonton dibelakang panggung, menunggu lama, mesti nyari duit buat pulang dll) dan akhirnya semuanya terbayar dengan melihat langsung penampilan Fatin, membuktikan keramahannya, terpukau oleh apa adanya dan humblenya pemenang X Factor 2013 ini, and tentu saja selembar foto bareng sebagai bukti tak terbantahkan telah pernah berjumpa Fatin yang manis.
Fatin ada diposisinya sekarang, buah dari perjuangan panjang yang tak mudah. Menghadapi hari-hari yang berat, persaingan yang tajam, orang-orang yang tidak suka dan siap mem-bully, serta pengorbanan waktu dan rasa yang tak bisa dibilang ringan. Perjuangan yang berbuah manis. Semanis buah perjuangan Feri,Jun, dan Anton. Andai fatin tahu, betapa beruntung ia punya Fatinistic seperti kalian.....Fatiiiiiiinn.....Foyyyyaaaa.......











Minggu, 11 Agustus 2013

PUISI : AKU INGIN

Assalamualaikum..

Belum fokus buat postingan baru nih...hoooaammm....masih ketindis sama ketupat lebaran kayaknya :D
Tapi, biar dibilang konsisten pada janji hati pada blog tercintah ini, makanya pagi ini sambil siaran ngantuk-ngantuk (semalam siaran sampe jam 12 malam, lanjut siaran subuh 05.00 - 10.00 pagi, *jfi), Saya tetep berjuang untuk sebuah postingan baru. Kali ini ''korban''nya adalah sebuah puisi. Saya suka puisi meski tak bisa membahasakan kenapa saya bisa suka. Ajaib saja membaca kata-kata dipadupadankan begitu indah hingga punya makna. Apalagi kalau puisi itu (kesannya) bersinggungan dengan apa yang tengah kerkecamuk didalam jiwa kita (halahhh....)

Nah, ini dia puisi yang saya tidak sengaja saya temukan dan langsung pas kena dihati ^__^. Puisi ini sederhana tapi Gue banget. Cekidot :


AKU INGIN (Sapardi Djoko damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


Apa cinta yang sederhana itu selalu harus tidak diucapkan ya ??harus disimpan saja, geto ??...entahlah....(dalam pemahaman di otak sederhanaku ini, sepertinya puisi ini bertema cinta yang tak diucapkan alias dipendam saja, atau jangan-jangan penulis punya maksud lain ya ?)

Jadi ingat masa lalu *tepokjidat7x*...jaman dahulu kala, saat masih muda, saya pernah merasakan ala-ala cinta sederhana seperti yang dimaksud pembuat puisinya (kalau memang bener dugaan saya), alias cinta yang disembunyikan. Ceritanya, suka sama seseorang, tapi dengan bebagai alasan (yang intinya ga pede), rasa sukanya dipendam saja di hati, meski ulu hati sampai memar memar.

Sampai saat ini saya tidak yakin harus merekomendasikan cinta itu diucapkan pada gebetan kita, atau disimpan saja. Seorang teman pernah mendongeng begini : kalau kamu berani mengatakannya (cinta), skor 1-0. Kalau dia tolak, skor 1-1, kalau dia terima, skor 2-0 (semoga saya ga salah ingat nih tentang skor ala dia,nanti saya tanya lagi deh jelasnya pengskoran ini kayak apa). Sesederhana itu kah?? lagi-lagi, entahlah.....

Sudahlah, pagi ini saya hanya ingin menikmati puisi AKU INGIN....tanpa dijejali romantika basi dalam kata : gimana kalau, andai saja, coba dulu kalau..,bisa kali ya...dan sejenisnya....sesederhana itu !!!

**terima kasih, Pak Prof untuk puisi ini..**