Minggu, 21 Agustus 2011

There's Never a shortcut to Happiness


Pas lihat judul filmnya, langsung penasaran. Jalan pintas menuju kebahagiaan ?Hm....apa ada ya ?Makanya, meski awalnya mau tidur siang, jadi batal demi film yang sebenarnya sudah dirilis sejak 2007 ini. Nama Jennifer Love Hewitt juga jadi salah satu daya tarik. Kangen sama akting perempuan cantik n seksi pemeran utama di film I Know What you did Last summer dan serial Party of Five ini.

Cerita singkat filmnya tentang Jabez Stone yang amat sangat ingin menjadi penulis terkenal. Sayangnya impian itu tidak pernah terbuka jalannya. Bahkan kesialan menjadi hal biasa dalam hidupnya. Hingga suatu hari, ia di pecat dari pekerjaannya, dirampok di jalan, dipukuli sampai babak belur, dan tidak punya uang sama sekali. Itu terjadi dalam satu hari. Dalam kondisi yang sangat tak menguntungkan itu, Jabez didatangi seorang perempuan yang sebenarnya adalah iblis, dan akhirnya membuat perjanjian semacam kontrak menjual jiwanya demi kesuksesan dan kebahagiaan dengan iblis cantik tersebut (Jennifer Love Hewwit).

Kehidupan Jabez langsung berubah drastis. Bukunya yang dulu ditolak, langsung naik cetak, laku keras, bahkan mendapat penghargaan. Tidak ada lagi kesialan. Ia justru menjadi sangat beruntung, dicintai dan dikagumi banyak orang, uang bukan lagi masalah karena harta berlimpah. Semuanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Namun, bahagiakah Jabes dengan itu semua ? ternyata tidak !! Ia bahkan tidak punya waktu untuk berkumpul dengan para sahabatnya karena hidupnya sudah diatur jadwal yang sangat padat. Ia tersiksa dengan penghargaan yang diterimanya meski kualitas tulisannya makin buruk.

Akhirnya Jabez menyadari bahwa apa yang dulu menurutnya akan mebuatnya bahagia, justru tak bisa dinikmatinya bersama orang-orang yang ia cintai. Ia lebih menyukai dirinya yang dulu, dibanding seorang Jabesz yang terkenal dan kaya raya. Ia memutuskan untuk mengakhiri perjanjian dengan sang iblis. Mulailah Ia menjalani persidangan "dunia lain" dengan iblis yang tak rela mengembalikan jiwanya. bagi si Iblis, ia telah memberikan semua yang diimpikan Jabez. Kesuksesan sebagai penulis terkenal, dan juga kebahagiaan. Namun, Jabez menyanggah tidak mendapatkan kebahagiaan apapun dari apa yang diberikan sang iblis. Meski Ia sukses dengan singkat, namun kehidupannya justru makin terpuruk dan kebahagaiaan menjadi sangat jauh dari harapannya. Kenyataan itulah yang membuat Jabez memenangkan jiwanya kembali dari Sang IBlis. Di akhir film ini Jabez teringat pesan ayahnya ketika ia masih kecil : Remember my son, THERE'S NEVER A SHORTCUT TO HAPPINESS...

Semua orang pasti ingin bahagia. Standar bahagia barangkali juga berbeda satu sama lainnya. Cara mendapatkannya pun juga bisa tidak sama. Dari Film berdurasi 1 jam 45 menit ini sempat menjadi renungan arti kebahagiaan dan usaha meraihnya. Mungkin tidak harus bersusah payah untuk meraih kebahagiaan. Namun apakah yang singkat itu menjamin langgengnya kebahagiaan ? Padahal kebahagiaan sejatilah yang dicari.

Sempat juga membandingkan film ini dengan film PURSUIT of HAPPINESS yang dibintangi Will Smith. Perjuangan Will Smith yang memerankan Christopher Gardner, mulai dari seorang tuna wisma hingga menjadi jutawan dan CEO terkenal sangat mengharu biru di awal film yang diangkat dari kisah nyata tersebut. Sungguh berbeda. Hasilnya pun juga berbeda. Perjanjian tukar jiwa Jabez melahirkan kesuksesan singkat dan kebahagiaan semu yang berakhir tragis, sementara Perjuangan Christopher Gardner yang mengharukan melahirkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Hidup ini penuh dengan pilihan. Kita juga bisa memilih jalan apa yang akan ditempuh untuk meraih kebahagiaan. Jalan pintas dengan hasil yang singkat dan semu, atau jalan berliku dengan long lasting result. Atau bila mungkin, jalan singkat yang hasilnya kebahagiaan sejati....(kayaknya semua mau yang ini....;)


Intinya, cukup banyak pelajaran dari kedua film ini. SHORTCUT TO HAPPINESS dan PURSUIT of HAPPINESS. Keduanya saling melengkapi untuk memahami satu sisi dari kebahagiaan.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar