Belum fokus buat postingan baru nih...hoooaammm....masih ketindis sama ketupat lebaran kayaknya :D
Tapi, biar dibilang konsisten pada janji hati pada blog tercintah ini, makanya pagi ini sambil siaran ngantuk-ngantuk (semalam siaran sampe jam 12 malam, lanjut siaran subuh 05.00 - 10.00 pagi, *jfi), Saya tetep berjuang untuk sebuah postingan baru. Kali ini ''korban''nya adalah sebuah puisi. Saya suka puisi meski tak bisa membahasakan kenapa saya bisa suka. Ajaib saja membaca kata-kata dipadupadankan begitu indah hingga punya makna. Apalagi kalau puisi itu (kesannya) bersinggungan dengan apa yang tengah kerkecamuk didalam jiwa kita (halahhh....)
Nah, ini dia puisi yang saya
AKU INGIN (Sapardi Djoko damono)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Apa cinta yang sederhana itu selalu harus tidak diucapkan ya ??harus disimpan saja, geto ??...entahlah....(dalam pemahaman di otak sederhanaku ini, sepertinya puisi ini bertema cinta yang tak diucapkan alias dipendam saja, atau jangan-jangan penulis punya maksud lain ya ?)
Jadi ingat masa lalu *tepokjidat7x*...jaman dahulu kala, saat masih muda, saya pernah merasakan ala-ala cinta sederhana seperti yang dimaksud pembuat puisinya (kalau memang bener dugaan saya), alias cinta yang disembunyikan. Ceritanya, suka sama seseorang, tapi dengan bebagai alasan (yang intinya ga pede), rasa sukanya dipendam saja di hati, meski ulu hati sampai memar memar.
Sampai saat ini saya tidak yakin harus merekomendasikan cinta itu diucapkan pada gebetan kita, atau disimpan saja. Seorang teman pernah mendongeng begini : kalau kamu berani mengatakannya (cinta), skor 1-0. Kalau dia tolak, skor 1-1, kalau dia terima, skor 2-0 (semoga saya ga salah ingat nih tentang skor ala dia,nanti saya tanya lagi deh jelasnya pengskoran ini kayak apa). Sesederhana itu kah?? lagi-lagi, entahlah.....
Sudahlah, pagi ini saya hanya ingin menikmati puisi AKU INGIN....tanpa dijejali romantika basi dalam kata : gimana kalau, andai saja, coba dulu kalau..,bisa kali ya...dan sejenisnya....sesederhana itu !!!
**terima kasih, Pak Prof untuk puisi ini..**
Mungkin memang cinta terpendal kali maksudnya ya mbak...
BalasHapus*hehe.. daku juga gak ahli puisi.. :)
heheh...kita jadi penikmat puisi saja meski ga ngerti2 amat, ya...Makasih Matris sudah mampir disini..
Hapus