Assalamualaikum.....
Berikut ini tulisan saya (masih di blog lama) yang bikin saya mengharu biru di pagi ini. Ternyata getaran saat saya menuliskannya 17 Maret 2009 lalu, masih sama dengan yang saya rasakan kini. just cekidot :
Saat Silver Pergi...
Namanya Silver. Itu nama udara yang dia pakai sebagai fans Pro 2 Kendari. kalau nama sebetulnya saya tidak pernah tahu karena hubungan yang kita punya hanyalah sebatas penyiar dengan pendengarnya. Selama ini dia sering bergabung di beberapa acara Pro 2 seperti Tanda kasih, gita Pro 2, dll. Biasanya lewat telpon atau SMS, sama saja seperti pendengar lainnya.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan fans yang satu ini . Cuma jujur saya pernah agak ilfill kalau dengar suaranya di telpon saat mengudara. Suaranya kayak orang yang tidak makan selama berhari-hari. Loyo....lunglai...sayup-sayup. Saya pernah berpikir barangkali anak ini "bikin-bikin" suaranya biar terdengar seksi. Di samping itu, dia juga banyak tahu tentang saya. Tahu tanggal lahir, nama adik cowok saya, and alamat rumah. Yang bikin bete, semuanya dia infokan secara live saat saya siaran. Pernah juga dia bawa kumpulan cerpen yang dia tulis sendiri dalam sebuah buku album. Penyiarnya disuruh baca cerita pendek tulisan tangan pake tinta biru dan hitam itu.
Pernah waktu siaran, dia datang ditemani sahabatnya, Ani yang juga Pendengar Pro2. Ternyata anaknya sangat kurus, dengan wajah yang putih pucat. Baju kaos hijau yang dipakainya nampak longgar menutupi tubuh tirusnya. Pas kenalan dan ngobrol, suaranya yang asli ternyata emang tak bertenaga layaknya orang yang tidak makan. Aduh....jadi kasian sama cewek itu. Jilbab putihnya makin menambah pucat wajah polosnya yang tersenyum malu-malu di sore itu. Tidak disangka, ternyata selama ini dia sering mencari informasi dari berbagai sumber tentang saya dan teman-teman penyiar lainnya. Selain itu dia mengaku suka sembunyi-sembunyi datang di acara off air untuk bisa melihat penyiar pro 2 yang selama ini hanya mendengar suaranya. Waktu mereka pamitan pulang, saya sempat memegang pergelangan tangannya dan merasakan betapa kurusnya dia. Saya melepas mereka meninggalkan studio pro 2 senja itu sambil becanda : " jangan lupa...makan yang banyak ya....ntar diterbangkan angin loh...."
Ada yang berubah setelah pertemuan itu. Kesan yang bikin ilfill dari dia langsung hilang. Ada rasa kasian yang mendalam kalau ingat wajah tirusnya. Setiap kali bergabung di acara siaran pro 2, selalu saya bercanda : "sudah makan, belum ?" atau " udah naik berapa kilo nih ? ", "jangan-jangan yang naik dakinya doang nih...hahaha". Sesekali sambil malu-malu dia hanya bilang : " Makanya....Mbak Lala temani makan, dong....". Kalau dulu paling malas deh kalau harus memutar lagu yang dia request yang itu-itu saja. Namun beberapa kali kalau ingat dia, tanpa dia SMS pun, dengan senang hati lagunya saya putar.
25 februari lalu, sehari sebelum ulang tahunku, Silver menyempatkan bergabung di acara TANDA KASIH untuk mengucapkan selamat ultah. Besoknya, tepat 26 Februari, dia kirim SMS lagi untuk say congrats....Perhatian banget nih anak...
Setelah itu, tidak ada kabar apa lagi tentang dia. Tidak pula ada perjumpaan yang kedua dan seterusnya. Saya juga tidak lagi konsen dengan keberadaannya. Tetaplah sebatas penyiar dan pendengar seperti biasanya. Sampai hari ini.....
Ada SMS dari salah satu teman penyiar dan juga salah satu pendengar yang mengabarkan Silver meninggal Dunia. Kaget....sakit apa ? kapan sakitnya ?....Komplikasi beberapa penyakit yang tidak begitu jelas ternyata menjadi bagian hidupnya selama ini dan sekaligus menjadi penyebab ia tutup usia.
Sore ini hampir persis sama waktunya saat Silver datang ke studio pro 2. Jadi ingat wajah pucatnya, senyum malu-malunya, suaranya yang lunglai, lagu-lagu favoritnya......Ah, jadi renungan lagi nih. Betapa umur tidak terduga. Tak peduli tua ataupun muda dapat saja berguguran kapanpun Sang Pemiliknya mau. Kita tidak pernah tahu inikah hari terakhir kita atau masih adakah hari-hari di depan ?
Untunglah masih sempat "dekat" dengan dia menjelang akhirnya. Alangkah sebuah penyesalan yang besar bila tak sempat memberi kebahagiaan untuknya meski hanya memutarkan lagu kesukaannya. Untunglah sebelum terlambat. Kepergian Silver membuatku bertekad untuk selalu mengusahakan kebaikan bagi orang lain dalam setiap hari yang dilewati. Lebih banyak kebahagiaan dan manfaat lagi untuk dibagikan.
Selamat jalan, Silver......
Kadang ada aja orang yang dikirim Tuhan untuk kita, tak terduga. Untuk bikin kita sadar how wonderfuk life we have
BalasHapusmakasih Mbak Afin....kalau baca tulisan ini sy jd mewek....hikssss...btw, blognya Mbak Afin hampir khatam saya baca loh....keren banget siiihh....*jempoljempol*
HapusMenyedihkan.....
BalasHapusmoga amal ibadahx d'terima d'sisi sang pencipta.....
amin....kamu belum jd fans Pro 2 waktu itu ya, Surya....jadi kamu gak kenal....makasih doanya ya, D'
Hapus