Beberapa waktu lamanya memang sudah beredar kabar-kabar ketidakpuasan teman2 kantor yang masuk kategori BPNS. Biasalah....masalah duit, kesejahtraan, uang susu...sejenis itulah yang coba diteriakan karyawan sudra berjumlah 20an itu. Jujur, saya sendiri harus diingatkan oleh salah satu teman soal potongan apa sebenarnya yang diributkan. Di awal si teman mulai menyusun kekuatan, saya sudah ingatkan untuk mencari fakta dulu ke sejumlah pihak. Namun katanya sudah beberapa kali dipertanyakan tapi jawabannya ga memuaskan..Bagusnya langsung ke 01 saja biar lebih clear.
Kekuatan sudah disusun, dasar juga sudah kuat, namun saya sendiri masih setengah hati..Pertama, saya ga pernah ikut demo2an...sedari kuliah dulu, suka main kucing-kucingan sama senior yang suka main paksa ikut demo....Kedua,bagi saya demo bukan jalan keluar yang baik karena berpotensi menyudutkan orang lain, lepas dia salah atau benar...Selain itu saya lebih suka mengumpulkan fakta, nanya-nanya dulu, mencari akar masalahnya dan kenapa bisa begitu, ketimbang menghadapkan seseorang yang dianggap bersalah sebagai pesakitan, semua mata dengan tatapan men judge, sehingga kita ga akan bisa membendung pikiran, pendapat, komentar atau sangkaan orang lain tentang "kejahatannya".
Sayangnya,atas nama solidaritas, dengan penuh keterpaksaan karena menghargai teman2 sejawat, akhirnya saya ikut juga duduk
Bagian yang paling memalukan adalah, saat dijelaskan alasan dari "mengapa" yang dipertanyakan..... ternyata jawabannya begitu simple dan ga cukup semenit untuk menjelaskannya. Ya ampuuuun....kok ga ada yang terpikir begitu ya ??? 5 detik pertama mendapat penjelasannya, saya sudah bisa manggut-manggut tanda memahami....meski ada beberapa teman yang masih lambat loading mencerna penjelasan itu. Tuh kan.....ini hanya karena miskomunikasi....Parahnya lagi,alasan ini sebenarnya sudah coba dijelaskan saat teman yang menghembuskan isu ini pertama kali meminta penjelasan, sayangnya dia ga ngerti...!!!!!!
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan dari kejadian kemarin...mencari fakta, data-data atau keterangan secara LANGSUNG dari sumbernya, tetap merupakan cara terbaik daripada hanya mendengar pihak ketiga dengan "katanya- katanya" yang bisa jadi menyesatkan karena kurang mendalamnya pemahaman.
Namun, suatu kejadian, se-memalukan apapun,tetaplah memiliki hikmah. Paling tidak rasa penasaran yang membuncah akibat sebuah pertanyaan besar, akhirnya bermuara pada satu jawaban. Kendati harus melewati peristiwa yang (bagi saya)cukup memalukan. Bagaimanapun, semuanya sudah tidak segelap dulu...Semoga pihak2 yang merasa telah dirugikan akibat masalah ini dapat melapangkan hati memaafkan ketidakmengertian yang telah menjadi sumber masalah sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar